Sejarah Masjid Istiqlal.

Sejarah Masjid Istiqlal.

   
Masjid Istiqlal

       
Masjid Istiqlal adalah masjid Nasional Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid ini merupakan salah satu dari 10 masjid terbesar di Asia tenggara yang dapat menampung lebih dari 200.000 jamaah. Di seberang timur masjid ini berdiri sebuah Gereja katedral Jakarta. Ketua Badan pengelola masjid Istiqlal (BPMI) sekaligus Imam besar Masjid Istiqlal adalah Prof. Dr. K.H Nassaruddin Umar.

          Pada awal pembangunannya masjid Istiqlal ini diprakarsai oleh Presiden I.r Soekarno pada tanggal 24 Augustus 1961 . dan di arsiteki oleh Frederich Silaban yang merupakan orang nasrani. 

1. Perencanaan 

          Perencanaan pembangunan masjid Istiqal ini berawal pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Mentri Agama RI dan H. Anwar Tjokroaminoti dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka utara , tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid. Pada pertemuan ini disepakati bahwa H. Anwar Tjokroaminoto ditunjuk sebagai ketua yayasan masjid Istiqlal. dan dia juga ditunjuk sebagai ketua pembangunan masjid Istiqlal 

           Pada Tahun 1953, Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu pembangunan Masjid Istiqlal . Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Eliza Pondaag pada tanggal 7 Desember 1954.

          Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak dia ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari 1955.

2. Sayembara rancang bangun Masjid
       
          Dewan juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan Ulama terkenal, Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua, dengan anggotanya Ir.Roosseno Soerjohadikoesoemo, Ir. Djoanda Kartawidjaja, Ir. Suwardi, Ir.R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, Buya Hamka, H. Abu bakar Atjeh, dan Oeamar Husein Amin.

          Lalu sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai 30 Mei 1955, dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba. 
   
          Setelah dewan Juri menilai dan mengevaluasi akhirnya ditetapkan 5 peserta sebagai nominator. 5 peserta tersebut adalah :
 
     1. Frederich Silaban yang bersandi ketuhanan
     2. R.Utoyo dengan Disain bersandi Istiqfar
     3. Hans Gronewegen dengan disain bersandi Salam
     4. 5 orang mahasiswa ITB dengan desain Ilham
     5. 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandi Lima Arab.
 
     
Frederich Silaban adalah orang nasrani yang
mengarsiteki Masjid Istiqlal,monas,GBK,dll

  Lalu pada bulan Juli 1955 Dewan Juri menetapkan Frederich Silaban sebagai pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka, sekaligus menganugrahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang 25.000.

3. Pembangunan

      Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh President Ir.Soekarno pada tanggal 24 Augustus 1961 bertetapan dengan peringatan Maulid  Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam. Lalu pada tahun 1965 proyek masjid Istiqlal ini tersendat, karena situasi politik saat itu yang kurang kondosif. Kondisi itu memuncak saat adanya peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti. Setelah situasi politik mereda, pada tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH.Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal. 17 tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Augustus 1961, dan diresmikan pengunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh Terutama dari APBN sebesar Rp. 7 Miliyar Rupiah dan 12 Juta dollar AS.

       Dan sampai sekarang masjid Istiqlal tetap berdiri kokoh di tengah pusat Kota Jakarta dan menjadi ikon masjid terbesar di Indonesia dan juga menjadi Masjid terbesar se-Asia Tenggara. Dan pada era kepemimpinan Presiden Jokowi Masjid Istiqlal telah di renofasi dan menjadi lebih nyaman untuk beribadah. 

Galeri Masjid Istiqlal:

     
gambar rancangan pembangunan masjid Istiqlal

gambar rancangan pembangunan masjid Istiqlal


   
tahap proyek pembangunan masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal yang sekarang 



 















 Sekian, Terima kasih
Wassalamualaikum ,Warahmatullahi, Wabarokatuh
jangan follow :).
      

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel